Jakarta – Canalys menyebutkan smartphone hanya tumbuh sebesar 1% di Amerika Serikat (AS) pada kuartal II 2025. Selain itu sebanyak 27,1 juta unit smartphone yang dikapalkan pada waktu yang sama atau naik dibandingkan waktu yang sama pada tahun lalu dari 26,7 juta unit.

Dari lima vendor smartphone teratas terlibat Samsung memperoleh pertumbuhan tertinggi dengan mengapalkan 8,3 juta unit ponsel pada kuartal II 2025. Angka ini naik 38% dari periode yang sama tahun lalu.

Samsung juga menempati peringkat dua dengan pangsa pasar 31% pada kuartal II 2025.

Sementara itu, pengapalan iPhone di AS turun 11% dari 14,9 juta unit pada kuartal II 2024 menjadi 13,3 juta unit pada kuartal II 2025. Walau pertumbuhannya turun dua digit dalam persen, Apple masih menjadi vendor ponsel nomor satu di AS dengan pangsa pasar 49%.

Namun, Samsung berhasil memperkecil kesenjangan pangsa pasar dengan Apple dari 33% pada kuartal II 2024 menjadi 18% pada kuartal II 2025.

Senior Analyst Canalys, Runar Bjorhovde mengatakan pertumbuhan Samsung di AS didorong oleh Galaxy A series.

“Vendor terus menambah stok perangkat dan mempertahankan tingkat inventaris yang tinggi untuk mengatasi risiko tarif yang akan berlaku pada akhir tahun ini,” katanya pada Rabu (30/7/2025).

“Apple membangun inventarisnya dengan cepat menjelang akhir Q1 dan berusaha mempertahankan level ini di Q2. Samsung meningkatkan stok inventarisnya di Q2, mendorong pengapalannya hingga tumbuh 38% dari tahun ke tahun, terutama didorong oleh perangkat Galaxy A series,” ucapnya

Canalys juga melaporkan negara asal smartphone yang dijual di AS. Untuk pertama kalinya, India menyalip China sebagai negara yang paling banyak mengekspor ponsel ke Amerika Serikat.

Pangsa ponsel yang diproduksi di China dan dikirim ke AS turun drastis dari 61% pada kuartal II 2024 menjadi 25% pada kuartal II 2025. Sementara itu pangsa smartphone yang diekspor dari India ke AS melonjak dari 13% menjadi 44%, dengan pertumbuhan 240% year-over year.

Hal ini terjadi akibat isu tarif dan konflik dagang antara AS dan China yang membuat vendor ponsel seperti Apple mengalihkan produksi perangkatnya ke negara lain seperti India dan Vietnam.

“Apple telah meningkatkan kapasitas produksinya di India dalam beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari strategi ‘China Plus One’ dan telah memilih untuk mendedikasikan sebagian besar kapasitas ekspornya di India untuk memasok pasar AS pada 2025,” ujar Principal Analyst Canalys Sanyam Chaurasia. (adm)

Sumber: detik.com